Sabtu, 23 November 2019

ANTIKONVULSAN DAN TURUNANNYA


Defenisi Antikonvulsan
Konvulsi adalah manifestasi gangguan otak, lokal atau umum, dapat terjadi oleh karena cacat bawaan, penyakit degenerasi, trauma ssp, anoksia, demam, gangguan metabolisme, epilepsi, anafilaksis, neoplasma, penyakit serebrovaskulus, keracunan, dan gejala putus alkohol atau obat lain.
Antikonvulsi digunakan terutama untuk mencegah dan mengobati bangkitan epilepsi (Epileptic seizure ). Golongan obat ini lebih tepat dinamakan antiepilepsi, sebab obat ini jarang digunakan untuk gejala konvulsi penyakit lain. Bromida, obat pertama yang digunakan untuk terapi epilepsi telah di tinggalkan karena ditemukanya berbagai antiepilepsi baru yang lebih efektif. Fenobarbital diketahui memiliki efek antikonvulsi spesifik, yang berarti efek antikonvulsinya tidak berkaitan langsung dengan efek hipnotiknya. Di Indonesia fenobarbital ternyata masih digunakan, walaupun di luar negeri obat ini mulai banyak di tinggalkan. Fenitoin (difenilhidantoin), sampai saat ini masih tetap merupakan obat utama antiepilepsi. Di samping itukarbamazepin yang relatif lebiih baru makin banyak digunakan, krena dibandingkan denganf enobarbital pengaruhnya terhadap perubahan tingkah laku maupun kemampuan kognitif  lebih kecil.
o   Pengertian Epilepsi
Epilepsi adalah gangguan neurologis umum kronis yang ditandai dengan kejang berulang tanpa alasan. Ini adalah tanda-tanda kejang sementara dan / atau gejala dari aktivitas neuronal yang abnormal, berlebihan atau sinkron diotak. Sekitar 50 juta orang di seluruh dunia memiliki epilepsi, dengan hampir 90% dari orang-orang yang di negara-negara berkembang.Epilepsi lebih mungkin terjadi pada anak-anak muda, atau orang di atas usia 65 tahun,namun dapat terjadi setiap saat. Epilepsi biasanya dikontrol, tapi tidak sembuh, denganpengobatan, meskipun operasi dapat dipertimbangkan pada kasus yang sulit. Namun, lebih dari30% orang dengan epilepsi tidak memiliki kontrol kejang bahkan dengan obat terbaik yang tersedia. Tidak semua sindrom epilepsi seumur hidup - beberapa bentuk terbatas pada stadium tertentu dari masa kanak-kanak. Epilepsi tidak harus dipahami sebagai gangguan tunggal, tetapil ebih sebagai sindrom dengan gejala jauh berbeda tetapi semua yang melibatkan aktivitas listrik episodik abnormal di otak.
Kejang terjadi akibat hiperaktivitas atau hipersinkronisitas neuron-neuron di otak . Kejang fokal melibatkan sekelompok neuron dan tampil dengan gejala-gejala unilateral. Kejang ini paling sering disebabkan abnormalitas struktural seperti jaringan parut, tumor atau peradangan .
            Kejang umum melibatkan kedua hemisfer . Kejang ini terjadi akibat hipereksitabilitas di seluruh otak atau transmisi oleh daerah epileptogenik di otak karena hiperaktivitasnya atau hipersinkronitasnya ke kedua sisi otak . Dengan mekanisme yang terakhir, kejang total dapat menjadi umum.

Penyebab Terjadinya Kejang
Antara lain trauma terutama pada kepala, encephalitis (radang otak), obat,birth trauma(bayi lahir dengan cara vacuum -  kena kulit kepala - trauma), penghentian obat depresan secara tiba-tiba, tumor, demam tinggi, hipoglikemia, asidosis, alkalosis, hipokalsemia, idiopatik. Sebagian kecil disebabkan oleh penyakit menurun. Kejang yang disebabkan oleh meningitis disembuhkan dengan obat anti epilepsi, walaupun mereka tidak dianggap epilepsi.

Jenis Kejang dan Obat Pilihan
        Terapi obat di dasarkan terutama pada jenis kelainan kejang :
1. Kejang parsial
Kejang parsial sederhana terdiri dari disfungsi motorik , sensorik atau psikologis tunggal yang dapat dideteksi yang tidak berubah selama satu episode . Kesadaran tetap ada selama kejang. Kejang kompleks parsial mulai pada satu area fokal , biasanya pada lobus temporal atau korteks limbik , dan menyebar . Tanda-tanda fokal sering di ikuti oleh otomatisme ( mis. Mengecap bibir , berkeringat ) kesadaran tumpul atau hilang.
Obat yang efektif antara lain : karbamazepin, fenitoin, klonazepam, dan primidon. Kadang-kadang ditambahkan asam valproat.

2. Kejang Lena (Petit mal )
Kejang umum pada anak-anak atau remaja yang terjadi sebagai episode menatap hampa yang singkat tetapi tidak ada kejang . Obat efektif antara lain : etosukasmid , valproat, klonazepam dan trimetadion.

3. Kejang Tonik-Klonik umum ( Grand Mal )
Mulai dengan kontraksi lama otot-otot dalam keadaan ekstensi yang di ikuti oleh sianosis akibat terhentinya pernapasan.  Pasien kemudian mengalami sentakansentakan kronik seluruh tubuh.  Pilihan terapi nya antara lain : fenitoin, karbamazepin, fenobarbital dan primidon .

4. Status epileptikus
Rangkaian kejang kontinu tanpa sadar kembali dapat menyebabkan kerusakan otak permanen
Lorazepan, diazepam, dan fenitoin intravena dianjurkan untuk terapinya.

Obat Antikonvulsan
ü  Fenitoin ( dilantin )
Fenitoin menstabilkan membran neuron yang menurunkan arus natrium dan kalium selama potensial aksi. Menekan peletupan neuron berulang. Digunakan untuk semua jenis epilepsi kecuali petit mal
Kadar serum terapeutik adalah 10-20 g/ml . Toksisitas meliputi nistagmus, ataksia, gangguan SSP lain, supresi sumsum tulang, hiperplasi gingiva, hepatoksisitas, gangguan saluran cerna.
Pemberian intravena dapat menyebabkan depresi SSP, hipotensi berat, aritmia, dan hiperkinesis. Metab : 90% terikat protein , dimetabolisme di hati.
Indikasi : mengontrol bangkitan tonik-klonik umum ( grand mal) dan parsial kompleks, pencegaham dan perwatan bangkitan yang terjadi selama atau setelah bedah saraf, terapi trigeminal neuralgia, antikonvulsan
Dosis :
Anak : 5 mg/kgBB/hari dlm dosis terbagi ; dosis maks sehari 300 mg ;
Dosis pemeliharaan 4-8 mg/kgBB/hari
Dewasa : Pasien yang belum pernah mendapatkan terapi sebelumnya
mulai dengan 3 x 100 mg, kemudian dosis disesuaikan keperluan pasien

ü  Karbamazepin ( Tegretol )
Kerja dan indikasi serupa dengan fenitoin. Kadar serum terapeutik adalah 4-12   g/ml.  Toksisitas : vertigo, mual, muntah, anemia aplastik, dan agranulositosis (jarang tetapi serius). Metab : menginduksi metabolismenya sendiri ( enzim P450) dalam hati. Satu metabolik aktif. 75% terikat protein.
         
          Dosis : Epilepsi mulai dengan dosis rendah
Dewasa : sehari 1-2x 100-200 mg, berangsur-rangsur ditingkatkan hingga sehari 2-3x 400 mg.
Anak : 10-20 mg/kgBB/hari.

ü  Fenobarbital
Untuk kejang umum pada pasien pediatri. Kurang sering digunakan pada orang dewasa. Durasi 10-12 jam. Fenobarbital di metabolisme oleh enzim P450 di hati. Fenobarbital menginduksi enzim P450, yang menyebarkan peningkatan metabolisme banyak obat. Fenobarbital digunakan secara klinis sebagai antikonvulsan.
          Indikasi : Antikonvulsi ,hipnotik,sedatif
Dosis : Dewasa : 100-325 mg IV, dosis dapat ditingkatkan ampai sehari
600 mg.
Anak dan neonatus: Loading dose 15-20 mg/kg IV dengan kecepatan 1-2 mg/kgBB/mnt.

ü  Benzodiazepin
Diazepam dan Lorazepam adalah obat yang disukai untuk status epileptikus. Klonazepam digunakan untuk Petit mal.

ü  Etosuksimid
Obat pilihan untuk petit mal. Mekanisme tidak diketahui. Kadar terapeutik adalah 40 - 100 g/ml. Toksisitas : sakit kepala, mual / pusing / muntah, kelelahan, ataksia,  kejang, penglihatan kabur,  ruam, hepatotoksitas, sindrom mirip-lupus ( jarang ), diskrasia darah ( jarang tetapi serius ). Metab : tidak terikat protein. Dimetabolisme oleh hati menjadi metabolit tidak aktif.

ü  Asam valproat (depakote)
Suatu asam lemak yang menghambat GABA-transaminase dan suksinat semialdehid dehidrogenase, enzim- enzim yang medegradasi GABA. Obat yang disukai untuk kelainan kejang yang mempunyai komponen lebih dari satu jenis kejang.  Kadar serum terapeutik adalah 50-100   g/ml. Toksisitas : tremor dan sedasi. Metab : 90% terikat protein. Metabolit tidak aktif.






DAFTAR PUSTAKA

Departemen Farmakologi & Teraupetik FK UI.2009. Farmakologi Dan Terapi edisi 5 . Jakarta : FK UI
Olson, James. 2003. Belajar Mudah Farmakologi. Jakarta.
Tambayong, Jan . 2002. Farmakologi untuk Keperawatan. Jakarta : Widya Medika.


Pertanyaan :
1.     Apasaja efek samping dari obat-obat antikonvulsan ?
2.    Bagaimana mekanisme kerja dari antikonvulsan ?
3.    Bagaimana prinsip terapi antikonvulsan ?
4. Apakah obat antikonvulsan dapat di kombinasikan, dan jika dapat manakan contoh obatnya ?


















16 komentar:

  1. Indah kk mau nnya bgaimana kita menghindari penyakit kejang pada anak2 terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih pertanyaannya kk. Menurut saya cara menghindari kejang pada anak yaitu dengan cara menurunkan panas saat anak demam dengan pemberian obat atau bisa juga diberikan kompres hangat, pada dahi, ketiak atau lipatan siku.

      Hapus
  2. Terimakasih atas penjelasan artikelnya, sangat membantu sekali., :)

    BalasHapus
  3. Bagus kk,buat nambah pengetahuan👍

    BalasHapus
  4. Terimakasih atas informasinya, sangat bermanfaat sekalii 🙏

    BalasHapus
  5. Ferdapat dua mekanisme antikonvulsi yang penting, yaitu :
    1. Dengan mencegah timbulnya letupan depolarisasi eksesif pada neuron epileptik dalam fokus epilepsi.
    2. Dengan mencegah terjadinya letupan depolarisasi pada neuron normal akibat pengaruh dari fokus epilepsi.

    BalasHapus
  6. terima kasih ,, sangat membantu

    BalasHapus
  7. Sangat bermanfaat sekali,tengkiyu

    BalasHapus
  8. Artikel ini sangat membantu saya. Trims ya mbk

    BalasHapus
  9. Terimakasih artikel yang sangat bermanfaat

    BalasHapus
  10. Artikel yg menarik. Ditunggu artikel2 sleanjutnya ya kakak :))

    BalasHapus
  11. Gangguan fungsi hati, ginjal
    Dan penggunaan nya harus dalam pengawasan Dan resep dari dokter

    BalasHapus