Defenisi Antikonvulsan
Konvulsi adalah manifestasi
gangguan otak, lokal atau umum, dapat terjadi oleh karena cacat bawaan,
penyakit degenerasi, trauma ssp, anoksia, demam, gangguan metabolisme, epilepsi, anafilaksis, neoplasma, penyakit serebrovaskulus, keracunan, dan
gejala putus alkohol atau obat lain.
Antikonvulsi digunakan terutama untuk mencegah dan mengobati bangkitan
epilepsi (Epileptic seizure ). Golongan obat ini lebih tepat dinamakan
antiepilepsi, sebab obat ini jarang digunakan untuk gejala konvulsi penyakit
lain. Bromida, obat pertama yang digunakan untuk terapi epilepsi telah di
tinggalkan karena ditemukanya berbagai antiepilepsi baru yang lebih efektif.
Fenobarbital diketahui memiliki efek antikonvulsi spesifik, yang berarti
efek antikonvulsinya tidak berkaitan langsung dengan efek hipnotiknya. Di
Indonesia fenobarbital ternyata masih digunakan, walaupun di luar negeri obat
ini mulai banyak di tinggalkan. Fenitoin (difenilhidantoin), sampai saat ini
masih tetap merupakan obat utama antiepilepsi. Di samping itukarbamazepin yang
relatif lebiih baru makin banyak digunakan, krena dibandingkan denganf
enobarbital pengaruhnya terhadap perubahan tingkah laku maupun kemampuan
kognitif lebih kecil.
o
Pengertian Epilepsi
Epilepsi adalah gangguan neurologis umum kronis yang ditandai dengan kejang
berulang tanpa alasan. Ini adalah tanda-tanda kejang sementara dan / atau gejala dari aktivitas neuronal
yang abnormal, berlebihan atau sinkron diotak. Sekitar 50 juta orang di seluruh
dunia memiliki epilepsi, dengan hampir 90% dari orang-orang yang di
negara-negara berkembang.Epilepsi lebih mungkin terjadi pada anak-anak muda,
atau orang di atas usia 65 tahun,namun dapat terjadi setiap saat. Epilepsi
biasanya dikontrol, tapi tidak sembuh, denganpengobatan, meskipun operasi dapat
dipertimbangkan pada kasus yang sulit. Namun, lebih dari30% orang dengan
epilepsi tidak memiliki kontrol kejang bahkan dengan obat terbaik yang
tersedia. Tidak semua sindrom epilepsi seumur hidup - beberapa bentuk terbatas
pada stadium tertentu dari masa kanak-kanak. Epilepsi tidak harus dipahami
sebagai gangguan tunggal, tetapil ebih sebagai sindrom dengan gejala jauh berbeda tetapi
semua yang melibatkan aktivitas listrik episodik abnormal di otak.
Kejang terjadi akibat
hiperaktivitas atau hipersinkronisitas neuron-neuron di otak . Kejang fokal
melibatkan sekelompok neuron dan tampil dengan gejala-gejala unilateral. Kejang
ini paling sering disebabkan abnormalitas struktural seperti jaringan parut,
tumor atau peradangan .
Kejang umum melibatkan kedua hemisfer .
Kejang ini terjadi akibat hipereksitabilitas di seluruh otak atau transmisi
oleh daerah epileptogenik di otak karena hiperaktivitasnya atau
hipersinkronitasnya ke kedua sisi otak . Dengan mekanisme yang terakhir, kejang
total dapat menjadi umum.
Penyebab Terjadinya Kejang
Antara lain
trauma terutama pada kepala, encephalitis (radang otak), obat,birth trauma(bayi
lahir dengan cara vacuum - kena kulit kepala - trauma), penghentian obat
depresan secara tiba-tiba, tumor, demam tinggi,
hipoglikemia, asidosis, alkalosis, hipokalsemia, idiopatik. Sebagian kecil
disebabkan oleh penyakit menurun. Kejang yang disebabkan oleh meningitis
disembuhkan dengan obat anti epilepsi, walaupun mereka tidak dianggap epilepsi.
Jenis Kejang dan Obat Pilihan
Terapi obat di dasarkan
terutama pada jenis kelainan kejang :
1. Kejang parsial
Kejang parsial
sederhana terdiri dari disfungsi motorik , sensorik atau psikologis tunggal
yang dapat dideteksi yang tidak berubah selama satu episode . Kesadaran tetap
ada selama kejang. Kejang kompleks parsial mulai pada satu area fokal ,
biasanya pada lobus temporal atau korteks limbik , dan menyebar . Tanda-tanda
fokal sering di ikuti oleh otomatisme ( mis. Mengecap bibir , berkeringat )
kesadaran tumpul atau hilang.
Obat yang efektif
antara lain : karbamazepin, fenitoin,
klonazepam, dan primidon. Kadang-kadang ditambahkan asam valproat.
2. Kejang Lena (Petit
mal )
Kejang umum
pada anak-anak atau remaja yang terjadi sebagai episode menatap hampa yang
singkat tetapi tidak ada kejang . Obat efektif antara lain : etosukasmid , valproat, klonazepam dan
trimetadion.
3. Kejang Tonik-Klonik
umum ( Grand Mal )
Mulai
dengan kontraksi lama otot-otot dalam keadaan ekstensi yang di ikuti oleh
sianosis akibat terhentinya pernapasan.
Pasien kemudian mengalami sentakansentakan kronik seluruh tubuh. Pilihan terapi nya antara lain : fenitoin, karbamazepin, fenobarbital dan
primidon .
4. Status epileptikus
Rangkaian
kejang kontinu tanpa sadar kembali dapat menyebabkan kerusakan otak permanen
Lorazepan, diazepam, dan fenitoin intravena dianjurkan
untuk terapinya.
Obat Antikonvulsan
ü Fenitoin
( dilantin
)
Fenitoin
menstabilkan membran neuron yang menurunkan arus natrium dan kalium selama
potensial aksi. Menekan peletupan neuron berulang. Digunakan untuk semua jenis
epilepsi kecuali petit mal
Kadar serum
terapeutik adalah 10-20
g/ml
. Toksisitas meliputi nistagmus,
ataksia, gangguan SSP lain, supresi sumsum tulang, hiperplasi gingiva,
hepatoksisitas, gangguan saluran cerna.
Pemberian intravena
dapat menyebabkan depresi SSP, hipotensi berat, aritmia, dan hiperkinesis. Metab : 90% terikat protein ,
dimetabolisme di hati.
Indikasi : mengontrol bangkitan tonik-klonik umum ( grand mal) dan parsial kompleks, pencegaham
dan perwatan bangkitan yang terjadi selama atau setelah bedah saraf, terapi
trigeminal neuralgia, antikonvulsan
Dosis :
Anak : 5 mg/kgBB/hari dlm dosis terbagi ; dosis maks sehari 300 mg ;
Dosis pemeliharaan 4-8 mg/kgBB/hari
Dewasa : Pasien yang belum pernah mendapatkan terapi sebelumnya
mulai
dengan 3 x 100 mg, kemudian dosis disesuaikan keperluan pasien
ü Karbamazepin ( Tegretol )
Kerja dan
indikasi serupa dengan fenitoin. Kadar serum terapeutik adalah 4-12
g/ml. Toksisitas
: vertigo, mual, muntah, anemia aplastik, dan agranulositosis (jarang tetapi
serius). Metab : menginduksi
metabolismenya sendiri (
enzim
P450) dalam hati. Satu metabolik aktif. 75% terikat protein.
Dosis
: Epilepsi mulai dengan dosis rendah
Dewasa : sehari 1-2x 100-200 mg, berangsur-rangsur ditingkatkan hingga
sehari 2-3x 400 mg.
Anak : 10-20 mg/kgBB/hari.
ü Fenobarbital
Untuk
kejang umum pada pasien pediatri. Kurang sering digunakan pada orang dewasa.
Durasi 10-12 jam. Fenobarbital di metabolisme oleh enzim P450 di hati.
Fenobarbital menginduksi enzim P450, yang menyebarkan peningkatan metabolisme
banyak obat. Fenobarbital digunakan secara klinis sebagai antikonvulsan.
Indikasi
: Antikonvulsi ,hipnotik,sedatif
Dosis : Dewasa : 100-325 mg IV, dosis dapat ditingkatkan ampai sehari
600 mg.
Anak dan neonatus: Loading dose 15-20 mg/kg IV dengan kecepatan 1-2
mg/kgBB/mnt.
ü Benzodiazepin
Diazepam dan Lorazepam adalah obat yang
disukai untuk status epileptikus. Klonazepam
digunakan untuk Petit mal.
ü Etosuksimid
Obat
pilihan untuk petit mal. Mekanisme tidak diketahui. Kadar terapeutik adalah 40
- 100
g/ml.
Toksisitas : sakit kepala, mual /
pusing / muntah, kelelahan, ataksia,
kejang, penglihatan kabur, ruam,
hepatotoksitas, sindrom mirip-lupus ( jarang ), diskrasia darah ( jarang tetapi
serius ). Metab : tidak terikat
protein. Dimetabolisme oleh hati menjadi metabolit tidak aktif.
ü Asam
valproat
(depakote)
Suatu
asam lemak yang menghambat GABA-transaminase dan suksinat semialdehid
dehidrogenase, enzim- enzim yang medegradasi GABA. Obat yang disukai untuk
kelainan kejang yang mempunyai komponen lebih dari satu jenis kejang. Kadar serum terapeutik adalah 50-100
g/ml.
Toksisitas : tremor dan sedasi. Metab : 90% terikat protein. Metabolit
tidak aktif.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen
Farmakologi & Teraupetik FK UI.2009. Farmakologi
Dan Terapi edisi 5 . Jakarta : FK UI
Olson, James. 2003. Belajar
Mudah Farmakologi. Jakarta.
Tambayong,
Jan . 2002. Farmakologi untuk
Keperawatan. Jakarta : Widya Medika.
Pertanyaan
:
1.
Apasaja
efek samping dari obat-obat antikonvulsan ?
2.
Bagaimana
mekanisme kerja dari antikonvulsan ?
3.
Bagaimana prinsip
terapi antikonvulsan ?
4. Apakah obat antikonvulsan dapat di
kombinasikan, dan jika dapat manakan contoh obatnya ?
Nicee👍
BalasHapusIndah kk mau nnya bgaimana kita menghindari penyakit kejang pada anak2 terima kasih
BalasHapusTerimakasih pertanyaannya kk. Menurut saya cara menghindari kejang pada anak yaitu dengan cara menurunkan panas saat anak demam dengan pemberian obat atau bisa juga diberikan kompres hangat, pada dahi, ketiak atau lipatan siku.
HapusTerimakasih atas penjelasan artikelnya, sangat membantu sekali., :)
BalasHapusBagus kk,buat nambah pengetahuan👍
BalasHapusTerimakasih atas informasinya, sangat bermanfaat sekalii 🙏
BalasHapusFerdapat dua mekanisme antikonvulsi yang penting, yaitu :
BalasHapus1. Dengan mencegah timbulnya letupan depolarisasi eksesif pada neuron epileptik dalam fokus epilepsi.
2. Dengan mencegah terjadinya letupan depolarisasi pada neuron normal akibat pengaruh dari fokus epilepsi.
terima kasih ,, sangat membantu
BalasHapusSangat bermanfaat sekali,tengkiyu
BalasHapusArtikel ini sangat membantu saya. Trims ya mbk
BalasHapusThanks kak
BalasHapusTrimaksih sangat bermanfaat.
BalasHapusArtikel yg sangat bermnfaat...
BalasHapusTerimakasih artikel yang sangat bermanfaat
BalasHapusArtikel yg menarik. Ditunggu artikel2 sleanjutnya ya kakak :))
BalasHapusGangguan fungsi hati, ginjal
BalasHapusDan penggunaan nya harus dalam pengawasan Dan resep dari dokter